Perbedaan Ritel Modern dan Ritel Tradisional



  1. Jelaskan perbedaan Ritel Modern dan Ritel Tradisional! Perbedaan Ritel Modern dan Ritel Tradisional adalah :
  • Ritel Tradisional
Kurang memilih lokasi dan lokasi tidak terlalu luas
Sistem pengelolaan / manajemennya masih sederhana
Tidak memperhitungkan potensi pembeli
Tidak menawarkan kenyamanan berbelanja dan masih ada proses tawar-menawar  harga dengan  pedagang.
Serta produk yang dijual tidak dipajang secara terbuka sehingga pelanggan tidak mengetahui apakah peritel memiliki  barang yang dicari atau tidak.
Kurang memperhatikan pemasok
Pencatatan penjualan sangat sederhana
Jenis barang dagangan tidak terarah
Tidak ada seleksi merek
Keuntungan per produk tidak dievaluasi
Melayani hutang
Kurang memperhatikan efisiensi
Arus kas tidak terencana
Keuangan tercampur dengan keuangan keluarga
Pengembangan bisnis tidak terencana
  • Ritel Modern
Pemilihan lokasi sangat diperhatikan
Potensi pembeli diprediksi dan terus dievaluasi
Jenis barang dagangan terfokus dan disesuaikan dengan target pasar
Seleksi merek barang dagangan ketat
Pemajangan produk pada rak terbuka sehingga pelanggan bisa  melihat, memilih, bahkan mencoba produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli.
Harga jual sudah tetap (fixed price) sehingga tidak ada proses tawar-menawar dan adanya sistem swalayan / pelayanan mandiri.
Ketat melakukan seleksi terhadap pemasok
Penjualan dicatat dan dipelajari
Keuntungan per produk dievaluasi untuk menetapkan strategi bauran ritel
Penjualan secara tunai atau dengan kartu kredit
Sangat memperhatikan efisiensi
Arus kas sangat terencana
Keuangan terpisah jelas dengan keuangan keluarga
Pengembangan bisnis terencana
2. Berikan beberapa pengelompokan bisnis ritel!
  • Berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen :
Jenis barang yang dijual
Perbedaan dan keanekaragaman barang yang dijual
Tingkat layanan konsumen
Harga barang dagangan
  • Berdasarkan penggunaan sarana atau media yang digunakan oleh ritel :
  1. Penjualan melalui toko Ritel Berorientasi Makanan:
– Convenience Store
– Supermarket
– Supercentre
– Grosir
– Hypermarket
Ritel Barang Dagangan Umum:
– Speciality Store
– Variety Store
– Department Store
– Off Price Store
– Factory Outlet

  1. Penjualan tidak melalui toko:
– Katalog
– Penjualan Elektronik
– Penjualan melalui surat
– Vending Machine
– Pemasaran Langsung
– Penjualan melalui telepon
– Penjualan maya/ E-Commerce
– Television Home Shopping

  • Berdasarkan kepemilikan:
Pendirian toko tunggal atau mandiri
Rangkaian perusahaan
waralaba.
3.  Jelaskan perbedaan antara pembelian impulsive dan pembelian kompulsif! Perbedaan antara pembelian impulsive dan kompulsif, yaitu Pembelian kompulsif merupakan proses pengulangan yang sering berlebihan dalam berbelanja yang dikarenakan oleh rasa ketagihan, tertekan atau rasa bosan. Perilaku pembelian tanpa direncanakan yang dilakukan secara teratur menyebabkan orang berperilaku kompulsif.
Ciri-ciri perilaku pembelian kompulsif :
Ketergantungan diri dan kehilangan kontrol.
Gabungan nafsu, obsesi dan konsumsi yang dipaksakan.
Kecenderungan untuk menambah produk yang dikonsumsi.
Emosi yang kuat.
Kontrol kognitif yang rendah.
Reaktivitas yang tinggi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian kompulsif :
Rangsangan
Pengalaman sosial
Mengetahui tren yang terbaru
Status dan kekuasaan
Balas jasa kepada diri sendiri
Sedangkan pembelian impulsif merupakan suatu proses pembelian yang terjadi ketika seseorang melihat suatu barang dan tiba-tiba ingin membeli barang tersebut, dan kemudian memutuskan untuk melakukan pembelian saat itu juga
Tipe pembelian impulsif :
Impuls murni (pure impulse)
Impuls pengingat (reminder impulse)
Impuls saran (suggestion impulse)
Impuls terencana (planned impulse)
Perspektif dalam pembelian impulsi:
Karakteristik produk yang dibeli
Karakteristik kepribadian konsumen
Karakteristik display tempat belanja
Penyebab terjadinya pembelian impulsif :
Pengaruh stimulus di tempat belanja
Pengaruh situasi
4. jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam berbelanja! Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam berbelanja adalah :
Budaya, Sub Budaya, Kelas Sosial
Kelompok Referensi
Aspek Pribadi: usia, pekerjaan, kondisi keuangan, gaya hidup, gender, kepribadian dan Konsep Diri
Aspek Psikologis: motivasi, persepsi, kepercayaan, perilaku & proses belajar yang dilakui konsumen.
Sosial : Kelompok, Pengambilan Keputusan Keluarga, Peran dan Status.
5.  Cara menerapkan Segmenting, Targeting, dan Positioning dalam bisnis ritel
Segmenting :
Menurut Theidore Levitt (1983) dalam artikelnya berjudul  “The Globalizaton of Markets”, dengan dilandasi keinginan untuk mencari variasi, konsumen di berbagai Negara bisa memiliki kebutuhan dan preferensi yang sama. Akibatnya, terbentuklah apa yang disebut multiple national markets.
Variabel yang berbeda digunakan untuk mensegmentasi pasar kosumen, variabel tersebut terbagi dalam 2 kelompok besar. Beberapa periset berusaha mensegmentasikan konsumen berdasarkan ciri-ciri konsumen. Mereka biasanya menggunakan ciri-ciri geografi, demografi (termasuk pendapatan nasioanl dan jumlah populasi), dan psikografi (nilai,sikap, dan gaya hidup). Kemudian memeriksa apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan suatu produk atau jasa yang berbeda.
Targeting :
  • Standardized global marketing. Strategi ini analog dengan pemasaran masal dalam pemasaran domestic, dimana perusahaan menawarkan bauran pemasaran yang sama kepada semua pelanggan potensial yang ingin dilayani, maka dibutuhkan distribusi ekstensif di sebanyak mungkin gerai ritel. Daya tarik strategi ini terletak pada volume penjualan yang lebih besar, biaya prodduksi yang lebih rendah, dan profitabilitas yang lebih besar.
  • Consentrated global marketing. Dalam strategi ini perusahaan merancang bauran pemasran untuk menjangkau segmen tunggal dalam pasar global. Dalam bisnis kosmetik, strategi ini berhasil diterapkan oleh House of Louder, Channel, dan Produsen lain yang menargetkan segmen pasar kalangan atas.
  • Differentiated global marketing. Dalam strategi ini, perusahaan global menargetkan 2 atau lebih segmen pasar yang berbeda dan melayani mereka dengan bauran pemasaran yang berbeda pula. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk mencapai Market Coverage yang lebih luas. Perusahaan-perusahaan otomotif global menerapkan strategi ini dengan cara menawarkan variasi merek dan harga kepada segmen pasar yang berlainan. Selain itu perusahaan seperti SMH (The Swiss Watch Company) yang memproduksi arloji swatch dengan harga sekitar US$50 dan Blandpain seharga lebih dari US$100,000. Unilever memasarkan parfum elite bermerk Calvin Klein dan Pasion Sembari menawarkan pula Wind Song and Bruth berbgai merk pasar masal, Costmair Inc. menjual tresnor dan Giorgio Armani Gio untuk pasar kalangan atas dan Gloria Vanderbilt untuk segmen bawah, serta P&G yang menawarkan merk Ald Spice dan Incognito untuk segmen bawah dan Venezia untuk segmen berpenghasilan tinggi.
6. unsur-unsur bauran pemasaran ritel : Bauran ritel (retail) atau disebut dengan retail mix adalah kombinasi elemen-elemen produk, harga, lokasi, personalia, promosi dan presentasi atau tampilan-untuk menjual barang dan jasa pada konsumen akhir yang menjadi target pasar.
menurut Triyono (2006) terdapat tiga variabel sebagai kunci kesuksesan sekaligus dapat berperan sebagai bauran pemasaran ritel. Tiga variabeltersebut adalah merchandising , basic principles, dan services
1. Merchandising  Merchandise adalah produk-produk yang dijual peritel dalam toko,sedangkan merchandising adalah kegiatan pengadaan barang-barang yang sesuaidengan bisnis yang dijalani toko ( produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain, atau kombinasi) untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan peritel (Ma’ruf, 2005). dapat disimpulkan bahwa
merchandising  merupakan serangkaian kegiatan pengadaan produk dalam jumlah, waktu, hargadan tempat yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan peritel.
2. Basic Principles Basic principles
pada ritel modern terdiri dari empat variabel dasar dalam pemasaran yaitu:
product, price, promotion, place ditambah dengan satuvariabel lagi yaitu
people.
3. service adalah merupakan bentuk pelayanan yang harus disesuaikan dengan harapan dan kepuasan konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan keinginankonsumen.
kualitas pelayanan yang baik bukanlah berdasarkan pada sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan pada sudut pandang atau persepsi konsumen.
7. cara membangun keunggulan bersaing bisnis ritel yang berkelanjutan  : harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan pesaing. Pasar ritel (retail) bukan merupakan tempat khusus dimana para pembeli dan penjual bertemu, tetapi sebagai kelompok konsumen dengan kebutuhan-kebutuhan yang sama (segmen pasar) dan sekelompok ritel (retail) yang menggunakan format ritel (retail) yang sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut.
8. Persoalan-persoalan dalam manajemen sumberdaya manusia international sebagai berikut :
Multinational company/MNC menggunakan beberapa jenis manajer internasional. Lokal adalah warganegara dari negara tempat mereka bekerja. Ekspatriat adalah bukan warganegara dari negara dimana mereka bekerja. Kewarganegaran negara asal adalah warganegara dari negara dimana perusahaan multinasional memiliki kantor pusatnya. Kewarganegaraan ketiga adalah warganegara dari sebuah negara  selain dari negara asal. Sebagai contoh, seorang eksekutif Inggris yang bekerja dicabang Tokyo dari sebuah bank multinasional AS. Ekspatriat masih mewakili minoritas dari manajer multinasional. Jadi sebagian besar posisi manajerial diisi oleh orang lokal dari pada ekspatriat baik dalam operasi kantor pusat atau cabang luar negeri.
Dalam perusahaan yang dijalankan secara etnosentris, sikap yang berlaku adalah sikap negara asal, gaya manajemen, pengetahuan, kriteria evaluasi dan para manajer adalah superior terhadap apapun yang mungkin ditawrkan oleh negara setempat. Dalam perusahaan polisentris, terdapat keyakinan bahwa haya para manajer negara setempat yang benar-benar dapat memahami budaya  dan perilaku pasar negara setempat, makanya cabang luar negeri harus dikelola oleh orang lokal. Jadi persoalan yang sering di hadapi adalah karyawan lokal atau menejemen yang harus mengekitus menejemen dan gaya organisasi dari negara asal bisnis.
9. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan suatu wilayah bisnis :
1.Lingkungan masyarakat : kesediaan masyarakat untuk menerima konsekuensi negatif dan positif dari dibangunnya bisnis tersebut terhadap lingkungan sekitar tempat tinggal masyarakat, murapakan salah satu sayrat penting dalam di bangunnya suatu usaha.
2.Kedekatan dengan pasar : jarak perusahan dengan pasar sangat perlu dipertimbangkan, karena semakin dekatnya dengan pasar akan semakin mudah bagi perusahaan untuk melayani pelanggan dan juga mengurangi biaya distribusi,
3.Tenaga kerja : dengan adanya perusahaan di suatu wilayah, akan membantu masyarakat sekitar dalam mendapatkan pekerjaan baru,karena adanya lapangan pekerjaan. Selain itu bagi perusahaan, dengan menarik tenaga kerja berkualitas di wilayah tersebut akan memberikan keuntungan bagi perusahaan, karena gaji yg di berikan masih bisa disesuaikan dengan wilayah setempat, daripada mencari tenaga kerja dri luar dan harus memberikan gaji yang berkali-kali lipat. dan juga dengan adanya pekerja setempat lebih menguntungkan karna lebih mengenal wilayah tersebut.
4.Kedekatan dengan bahan mentah dan supplier
5. Fasilitas dan biaya transportasi
Tersedianya fasilitas transportasi yang baik dapat memudahkan dalam penyaluran produk.
10. Kebijakan yang harus dikembangkan oleh unit system informasi ini agar informasi dapat terjamin :
Objective dari standard policy keamanan informasi:
Availability: untuk menjamin bahwa fihak yang mendapatkan authorisasi terhadap informasi tersebut termasuk system yang mendukungnya bisa mengaksesnya dengan mudah dan tanpa kendala.
Integrity: untuk menjaga keakuratan dan kelengkapan dari informasi dan metoda-2 proses yang berkaitan.
Confidentiality: untuk menjamin bahwa informasi tersebut hanyalah diperuntukkan bagi mereka yang berhak saja.