Manajemen Operasi dan Produktivitas
Pengertian
Manajemen Operasi
Manajemen
Operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output dan harus memberikan nilai
tambah. Contohnya: Rotan mentah yang di ekspor dibandingkan dengan furniture.
MO adalah satu dari tiga fungsi utama dari setiap organisasi dan berhubungan
secara utuh dengan semua fungsi bisnis lainnya. Semua organisasi memasarkan
(menjual), membiayai (mencatat rugi laba), dan memproduksi (mengoperasikan),
maka sangat penting untuk mengetahui bagaimana aktivitas MO berjalan. Semua
proses mulai dari input kemudian proses transformasi kemudian dihasilkan output
merupakan tanggung jawab manajemen operasi.
Warisan
Manajemen Operasi
Proses
manajemen terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengaturan pekerja,
pengarahan, dan pengendalian. Manajer operasi menerapkan manajemen ini pada
pengambilan keputusan dalam fungsi MO. Bidang MO masih terbilang muda, tetapi sejarahnya
amatlah kaya dan menarik. Peningkatan kehidupan kita dan disiplin ilmu MO
disebabkan adanya inovasi dan sumbangsih pemikiran banyak orang. Manajemen
operasi akan terus berkembang dengan adanya sumbangsih dari disiplin ilmu lain,
termasuk teknik industri dan sains manajemen. Penemuan dalam ilmu pasti
(biologi, anatomi, kimia, fisika) juga memberikan kontribusi pada kemajuan MO.
Tren
Baru di Bidang Manajemen Operasi
Salah
satu alasan MO merupakan ilmu yang menarik adalah ilmu ini selalu dihadapkan
pada kondisi yang selalu berubah. Berikut adalah tantangan yang berubah bagi
manajer operasi:
1. Fokus
Global. Manajer operasi harus tanggap
melihat penemuan-penemuan yang menghasilkan dan menggerakkan ide, produksi
barang jadi secara cepat
2. Kinerja
just in time. Manajer operasi
mengurangi persediaan pada setiap tingkatan, mulai dari bahan baku hingga
barang jadi.
3. Bersekutu
dengan rantai pemasok. Pemasok biasanya
memiliki keahlian yang unik, manajer operasi mencari pemasok dan membina
kemitraan jangka panjang dengan pihak yang mempunyai peran penting dalam
rantai-pemasok.
4. Pengembangan
produk yang cepat. Manajer operasi
mengatasinya dengan teknologi dan kerjasama yang lebih cepat dan manajemen yang
lebih efektif.
5. Kustomisasi
massal. Manajer operasinya mengatasinya
dengan proses produksi yang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
6. Pemberdayaan
pekerja. Manajer operasi mengalihkan lebih
banyak proses pengambilan keputusan pada secara perorangan.
7. Produksi
yang peka lingkungan. Manajer operasi yang
terus berusaha memperbaiki produktivitas lebih memperhatikan perancangan produk
dan proses-proses yang ramah lingkungan.
8. Etika.
Manajer operasi bertanggung jawab dalam
menghadapi tantangan untuk membina perilaku yang etis.
Produktivitas
Produktivitas
adalah perbandingan antara output (barang dan jasa) dibagi input (sumber daya
seperti tenaga kerja dan modal). Peningkatan produktivitas dapat dicapai dengan
dua cara: pengurangan sementara menjaga output konstan, atau sebaliknya, peningkatan
output sementara menjaga input konstan. Ukuran produktivitas adalah satu cara
yang baik untuk menilai kemampuan sebuah Negara untuk dapat memperbaiki standar
hidup rakyatnya.
Pengukuran
Produktivitas.
Pengukuran produktivitas dapat
dilakukan secara sederhana. Sebagai contoh berikut:
Jam kerja yang dipakai
Perhitungan produktivitas membantu manajer menilai
seberapa baik mereka bekerja tetapi hasil dari keduanya ukurannya mungkin akan
berbeda. Ukuran produktivitas multifactor
menyajikan informasi yang lebih baik mengenai pertukaran antarfaktor,
tetapi terdapat beberapa masalah dalam perhitungannya. Beberapa masalah ini
adalah sebagai berikut
1. Kualitas
dapat berubah walaupun jumlah input dan output tetap.
2. Unsur
eksternal dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan produktivitas pada
sistem
3. Kurang
atau bahkan tidak ada satuan pengukuran yang akurat.
Variabel
Produktivitas
Peningkatan produktivitas
bergantung pada tiga variabel produktivitas berikut.
1. Tenaga
Kerja
Peningkatan
kontribusi tenaga kerja pada produktivitas disebabkan oleh tenaga kerja yang
lebih sehat, lebih berpendidikan, dan bergizi baik. Berdasarkan sejarah,
sekitar 10% peningkatan produktivitas tahunan dikaitkan dengan adanya peningkatan
kualitas tenaga kerja.
2. Modal
Inflasi
dan pajak meningkatkan biaya modal, serta membuat investasi menjadi mahal. Saat
modal yang diinvestasikan per pekerja menurun, produktivitas menurun. Manajer
menyesuaikan rencana investasi dengan perubahan-perubahan dalam biaya modal.
Berkonstribusi sekitar 38% dari peningkatan tahuanan.
3. Manajemen
Manajemen
merupakan faktor produksi dan sumber daya ekonomi. Manajemen bertanggung jawab
memastikan tenaga kerja dan modal digunakan secara efektif untuk meningkatkan
produktivitas. Berkonstribusi sekitar 52% dari peningkatan tahunan.